Eksplorasi Mikroorganisme pada Layar Handphone : Mengungkap Dunia Tak Kasat Mata di Genggaman Tangan
Di era digital seperti sekarang, hampir tidak ada momen dalam sehari yang benar-benar lepas dari interaksi dengan ponsel. Kita membawanya ke kampus, kantor, transportasi umum, bahkan ke tempat tidur. Perangkat ini menjadi perpanjangan tangan kita untuk berkomunikasi, bekerja, hingga hiburan. Namun, di balik fungsi praktisnya, layar ponsel juga menjadi rumah bagi “penghuni” tak kasat mata yang sering luput dari perhatian. Penelitian menunjukkan bahwa permukaan ponsel dapat menjadi tempat berkumpulnya berbagai jenis mikroorganisme, termasuk bakteri dan jamur yang berpotensi patogen (Pal et al., 2013).
Bakteri Apa Saja yang Tinggal di Layar Ponsel?
Studi mikrobiologi telah mengidentifikasi berbagai spesies mikroorganisme pada permukaan ponsel. Misalnya, Staphylococcus aureus yang dapat menyebabkan infeksi kulit, Escherichia coli yang sering diasosiasikan dengan kontaminasi fekal, dan Pseudomonas spp. yang dapat memicu infeksi pada sistem pernapasan atau luka (Ulger et al., 2009). Selain bakteri, jamur seperti Candida spp. juga dapat ditemukan, terutama pada pengguna dengan kondisi kulit lembab atau kebiasaan memegang ponsel setelah makan. Keberagaman ini menunjukkan bahwa ponsel bukan sekadar perangkat elektronik, tetapi juga ekosistem mikroba yang dinamis.
Bagaimana Mereka Bisa Menumpang di Ponsel?
Perjalanan mikroorganisme menuju layar ponsel sebenarnya sederhana. Kontak langsung dari tangan menjadi jalur utama, apalagi jika tangan belum dicuci setelah memegang uang, menyentuh permukaan umum, atau menggunakan toilet. Droplet pernapasan saat kita berbicara di telepon juga bisa menjadi sarana perpindahan. Selain itu, kebiasaan membawa ponsel ke tempat makan, transportasi umum, atau bahkan kamar mandi meningkatkan peluang kolonisasi mikroba (Brady et al., 2009). Lingkungan yang hangat dari suhu tangan serta kelembaban di kantong atau tas juga menciptakan kondisi yang ideal bagi pertumbuhan mikroorganisme.
Membersihkan Ponsel: Kebiasaan yang Sering Terlupakan
Meskipun tidak semua mikroorganisme pada ponsel berbahaya, keberadaan patogen potensial tetap patut diwaspadai. Dalam lingkungan rumah sakit, misalnya, ponsel dapat menjadi vektor penyebaran infeksi nosokomial antar pasien dan tenaga medis (Ulger et al., 2009). Bahkan di kehidupan sehari-hari, transfer mikroba dari ponsel ke wajah atau makanan dapat meningkatkan risiko infeksi saluran pencernaan atau pernapasan. WHO (2020) menegaskan bahwa pencegahan sederhana seperti mencuci tangan dan membersihkan permukaan yang sering disentuh dapat memutus rantai penularan banyak penyakit menular.
Ironisnya, meski banyak orang rajin mencuci tangan, hanya sedikit yang rutin membersihkan ponselnya. Padahal, pembersihan teratur menggunakan kain mikrofiber dan cairan berbasis alkohol dengan kadar sekitar 70% dapat secara efektif mengurangi jumlah mikroba di permukaan layar. Penggunaan casing yang mudah dilepas dan dicuci juga dapat membantu menjaga kebersihan perangkat. Edukasi mengenai hal ini penting tidak hanya bagi tenaga medis, tetapi juga masyarakat umum yang sering beraktivitas di ruang publik.
Peluang Penelitian dan Edukasi Publik
Eksplorasi mikroorganisme pada layar ponsel bukan hanya relevan untuk bidang kesehatan, tetapi juga menjadi media edukasi sains yang menarik. Proyek sederhana seperti mengisolasi dan mengidentifikasi mikroba dari layar ponsel dapat digunakan di sekolah dan universitas untuk meningkatkan literasi mikrobiologi. Selain itu, data yang dikumpulkan dapat menjadi indikator perilaku kebersihan masyarakat, serta membantu merancang kampanye kesehatan berbasis bukti.
Untuk itu, AGAVI Lab hadir sebagai mitra penelitian Anda dengan menyediakan berbagai produk isolat kultur bakteri dan jamur yang berkualitas, termasuk strain seperti Staphylococcus aureus, Escherichia coli, hingga Candida spp. Produk kami cocok untuk kegiatan penelitian mikrobiologi, baik untuk studi kebersihan perangkat, uji resistensi, maupun edukasi publik.
Dengan produk dari AGAVI Lab, Anda dapat melakukan penelitian yang lebih akurat, terukur, dan sesuai standar laboratorium. Jadikan temuan Anda bermanfaat untuk meningkatkan kesadaran kebersihan dan memajukan ilmu pengetahuan.
Referensi :
Pal, P., Roy, A., Moore, G., & Muzslay, M. (2013). Mobile phones: Reservoirs for the transmission of nosocomial pathogens. Journal of Hospital Infection, 85(3), 205–211. https://doi.org/10.1016/j.jhin.2013.09.005
Ulger, F., Esen, S., Dilek, A., Yanik, K., Gunaydin, M., & Leblebicioglu, H. (2009). Are we aware how contaminated our mobile phones are with nosocomial pathogens? Annals of Clinical Microbiology and Antimicrobials, 8(1), 7. https://doi.org/10.1186/1476-0711-8-7
Brady, R. R., Hunt, A. C., Visvanathan, A., Rodrigues, M. A., Graham, C., Rae, C., ... & Gibb, A. P. (2009). Mobile phone technology and hospitalized patients: A cross-sectional surveillance study of bacterial colonization, and patient opinions and behaviours. Clinical Microbiology and Infection, 17(6), 830–835. https://doi.org/10.1111/j.1469-0691.2011.03493.x
World Health Organization. (2020). WHO guidelines on hand hygiene in health care: First global patient safety challenge – Clean care is safer care. https://www.who.int/publications/i/item/9789241597906