Kasus Keracunan Makanan MBG Ungkap Pentingnya Penerapan dan Pelatihan Keamanan Pangan
Belakangan, program Makan Bergizi Gratis (MBG) ramai menjadi sorotan publik setelah muncul sejumlah kasus keracunan makanan massal di berbagai daerah seperti Sragen, Sleman, dan Garut. Padahal, tujuan utama program ini sangat mulia memastikan anak-anak sekolah mendapatkan asupan gizi yang cukup dan aman. Namun, kejadian tersebut menjadi pengingat penting bahwa penyediaan makanan bergizi tidak hanya bergantung pada kualitas bahan, tetapi juga pada penerapan standar keamanan pangan yang baik.
Menurut temuan BPOM, banyak dapur penyedia makanan dalam program MBG belum sepenuhnya menerapkan CPPOB (Cara Produksi Pangan Olahan yang Baik) dan prinsip hygiene serta sanitasi pangan secara konsisten. Kondisi ini meningkatkan risiko kontaminasi dan memunculkan potensi keracunan yang dapat dicegah melalui sistem pengolahan yang sesuai standar. Beberapa faktor penyebab antara lain:
- Kurangnya pemahaman penjamah pangan terhadap prinsip kebersihan dan sanitasi.
- Pengawasan suhu, penyimpanan, dan distribusi makanan yang belum sesuai.
- Minimnya pelatihan dan sertifikasi di bidang keamanan pangan.
Kondisi ini menegaskan bahwa pengetahuan dan keterampilan dalam pengolahan pangan aman sangat penting, terutama bagi lembaga atau instansi yang menyiapkan makanan untuk konsumsi massal seperti MBG.
Solusi: Pelatihan Keamanan Pangan Sebagai Pilar Pencegahan
Kasus-kasus keracunan MBG menjadi pelajaran bahwa setiap unit penyedia makanan, terutama yang beroperasi dalam skala besar, membutuhkan dasar teknis yang kuat dalam keamanan pangan. Di sinilah pelatihan CPPOB, HACCP, dan SLHS memainkan peran vital:
- SLHS (Sertifikat Laik Higiene Sanitasi) memastikan bahwa fasilitas penyedia pangan telah memenuhi persyaratan kebersihan, sanitasi, dan kelayakan lingkungan berdasarkan penilaian instansi berwenang. SLHS menjadi bukti bahwa tempat pengolahan dan penyajian pangan aman dan layak digunakan.
- CPPOB (Cara Produksi Pangan Olahan yang Baik) mengajarkan penerapan standar keamanan pangan dalam proses produksi, mulai dari pemilihan bahan baku, kebersihan alat, kontrol suhu, distribusi, hingga higiene penjamah pangan.
- HACCP (Hazard Analysis and Critical Control Point) membantu peserta memahami cara mengidentifikasi, menganalisis, dan mengendalikan potensi bahaya pangan melalui titik-titik kendali kritis agar risiko kontaminasi dapat diminimalkan.
Peserta yang telah bersertifikasi SLHS, CPPOB, dan HACCP memiliki pengetahuan praktis untuk melakukan proses produksi dengan aman serta menjadi agen perubahan di sekolah, dapur MBG, atau lembaga penyedia makanan lainnya. Dengan lebih banyak pihak yang menguasai standar keamanan pangan tersebut, risiko kegagalan teknis dalam program MBG dapat ditekan, dan keamanan pangan bagi peserta MBG akan lebih terjamin.
Peran AGAVI Institute dalam Menghadapi Tantangan Ini
AGAVI Institute hadir sebagai salah satu solusi nyata dalam mencegah terulangnya kasus keracunan seperti pada program MBG melalui penyelenggaraan pelatihan dan sertifikasi CPPOB, HACCP, dan SLHS secara rutin. Pelatihan ini terbuka untuk berbagai pihak mulai dari petugas dapur MBG, pengelola program makanan sekolah, pelaku UMKM pangan, lembaga pendidikan, hingga pemerintah daerah yang terlibat dalam pengelolaan program pangan.
Melalui program ini, peserta akan memperoleh pemahaman menyeluruh tentang konsep dan praktik standar keamanan pangan, sertifikasi kompetensi resmi, serta pendampingan berbasis kebutuhan lapangan. Dengan meningkatnya kompetensi dan kesadaran pelaku di sektor pangan, diharapkan risiko keracunan dapat diminimalkan dan mutu program pangan publik dapat terjaga dengan baik.
Sumber:
Badan Pengawas Obat dan Makanan Republik Indonesia. (2025). Cara Produksi Pangan Olahan yang Baik (CPPOB).
Detik.com. (2025, 4 Oktober). JPPI Catat Korban Keracunan MBG Capai 10.482 Anak, Serukan Setop Semua Dapur MBG.
Universitas Gadjah Mada. (2025). Keracunan Massal MBG: PKT UGM Sebut Skala Produksi SPPG Melebihi Kapasitas dan Minimnya Pengawasan.
CNN Indonesia. (2025, 5 Oktober). Istana Akui Marak Keracunan MBG Gegara SPPG Bandel Soal Prosedur.
Kementerian Pendayagunaan Aparatur Negara dan Reformasi Birokrasi (Kemenpan RB). (2025). Tim Investigasi Insiden Keracunan MBG Terdiri dari Pakar Multidisiplin.
AGAVI Institute. (2025). Pelatihan dan Sertifikasi CPPOB, HACCP, dan SLHS: Meningkatkan Kompetensi SDM di Bidang Keamanan Pangan.