Bukan Cuma Rasa, Inilah Faktor “Tak Terlihat” yang Menentukan Suksesnya Produk Pangan

By Febi Fatia Malika at September 21, 2025
article
Bukan Cuma Rasa, Inilah Faktor “Tak Terlihat” yang Menentukan Suksesnya Produk Pangan

Pernahkah kamu makan di warung yang makanannya harum dan tampilannya menggoda, bahkan harganya pas di kantong. Tapi setelah makan, perutmu mual dan tak nyaman. Sekali saja itu terjadi, biasanya kita enggan kembali lagi. Di era digital, pengalaman buruk seperti itu tidak berhenti di satu orang ulasan di media sosial bisa menyebar cepat dan memengaruhi ratusan calon pelanggan dalam hitungan jam.


Data dari World Health Organization (WHO) tahun 2020 mencatat bahwa setiap tahun terdapat 600 juta orang di dunia jatuh sakit akibat pangan yang tidak aman dengan 420.000 kematian dan kerugian ekonomi mencapai 95 miliar dolar AS, terutama di negara berpenghasilan rendah hingga menengah. Anak-anak di bawah 5 tahun menjadi kelompok paling rentan dengan 125.000 kematian per tahun akibat penyakit bawaan makanan. Jika angka ratusan ribu kematian per tahun itu tidak cukup membuat kita tersadar, lalu apa lagi yang bisa mengingatkan bahwa hygiene dan sanitasi adalah kunci keselamatan pangan?


Laporan Badan Pengawas Obat dan Makanan (BPOM) yang dipublikasikan pada tanggal 27 Desember 2022 menemukan banyak UMKM pangan olahan di Indonesia yang belum memenuhi standar Cara Produksi Pangan Olahan yang Baik (CPPOB). Artinya, meskipun produk terlihat menarik dan laris di pasar online, masih terdapat risiko besar bila keamanan pangan diabaikan. UMKM yang hanya fokus pada rasa dan pemasaran tanpa memastikan kebersihan produksi ibarat membangun rumah di atas pondasi rapuh, cepat atau lambat, akan runtuh.


Fenomena ini semakin jelas saat melihat tren belanja konsumen. NielsenIQ (NIQ), sebagai pemimpin dalam bidang intelijen konsumen, mempublikasikan temuan Global State of Health & Wellness 2025 Report yang menekankan adanya perubahan signifikan dalam sikap dan perilaku kesehatan masyarakat Indonesia. Laporan ini memperlihatkan bahwa masyarakat mulai menata ulang prioritas kesehatan, salah satunya dengan fokus pada pilihan konsumsi yang lebih bijak. Hal ini berarti bahwa konsumen Indonesia hanya akan membeli makanan dengan label yang meyakinkan. Jadi, rasa bukan lagi satu-satunya faktor penentu.


Nah, di titik inilah prinsip hygiene dan sanitasi berubah dari sekadar kewajiban teknis menjadi strategi bisnis. UMKM yang mampu membuktikan standar kebersihannya lewat sertifikasi atau pengakuan resmi lebih mudah masuk ke jaringan distribusi modern, platform e-commerce besar hingga peluang ekspor. Sebaliknya, yang masih mengabaikan hal krusial tersebut akan tertinggal meski produknya viral di media sosial sekalipun.


Bagaimana Strategi Menjadikan Hygiene dan Sanitasi sebagai Fondasi Keunggulan bagi Pelaku UMKM?

Pelatihan dan Edukasi Terstruktur

  • Prioritaskan standar nasional, seperti Permenkes tentang hygiene dan sanitasi serta protokol keamanan pangan.
  • Sertakan praktik langsung terkait cara membersihkan peralatan, teknik sanitasi, dan penyimpanan bahan baku yang benar.

Audit dan Evaluasi Berkala

  • Gunakan checklist hygiene dan sanitasi, lakukan observasi rutin, dan ambil sampel mikrobiologi bila memungkinkan.
  • Libatkan pihak eksternal (instansi kesehatan atau konsultan keamanan pangan) untuk hasil yang lebih objektif.

Penyediaan Fasilitas Minimum

  • Pastikan tersedia air bersih, tempat cuci tangan, ventilasi memadai, sistem pembuangan sampah, dan sanitasi toilet yang layak.
  • Terapkan kebersihan personal bagi penjamah makanan, termasuk pakaian bersih, sarung tangan, dan kebiasaan menjaga higienitas diri.

Sertifikasi Hygiene dan Sanitasi

  • Mengikuti sertifikasi seperti SLHS (Sertifikat Laik Hygiene Sanitasi) untuk memvalidasi bahwa produk aman, bersih, dan sesuai standar.
  • Publikasikan label kebersihan di kemasan atau tempat usaha untuk meningkatkan kepercayaan konsumen.

Monitoring Berbasis Teknologi

  • Catat parameter penting seperti suhu, waktu, dan kelembapan penyimpanan.
  • Gunakan aplikasi sederhana untuk mengingatkan jadwal kebersihan, sanitasi harian, atau pelaporan kondisi.


Rasa memang bisa menjadi magnet, tetapi hygiene dan sanitasi adalah kunci yang menjaga agar produk tetap di hati konsumen. Hygiene dan sanitasi menjadi unsur “tak terlihat” yang bisa membangun atau meruntuhkan bisnis pangan. Kesadaran diiringi dengan tindakan kecil yang konsisten bisa meningkatkan daya saing di pasar yang semakin kompetitif. Jadi, jika kamu pengusaha pangan, mulai sekarang jangan hanya mengutamakan soal rasa yang luar biasa, tetapi pastikan juga kebersihan lokasi usaha, proses yang higienis, serta standar sanitasi yang prima. Ingatlah bahwa kepercayaan itu hanya bisa hadir dari produk yang terjamin higienitasnya. 


Dalam upaya menjaga kepercayaan konsumen, AGAVI Institute hadir sebagai lembaga pelatihan profesional yang menyediakan program training yang fleksibel, termasuk Pelatihan dan Sertifikasi Prinsip Hygiene dan Sanitasi, baik secara online maupun in-house.


Sumber:

Badan Pengawas Obat dan Makanan (BPOM). (2022, Desember 27). BPOM Temukan 666 Juta Rupiah Pangan Tidak Memenuhi KetentuanI. https://www.pom.go.id/berita/bpom-temukan-666-juta-rupiah-pangan-tidak-memenuhi-ketentuan. (Diakses pada 22 September 2025).

NielsenIQ (NIQ). (2025, Juli 8). NIQ: Konsumen Indonesia Meninjau Ulang Prioritas Kesehatan, Menginginkan Transparansi, Dukungan, dan Solusi yang Cerdas. https://nielseniq.com/global/id/news-center/2025/niq-konsumen-indonesia-meninjau-ulang-prioritas-kesehatan-menginginkan-transparansi-dukungan-dan-solusi-yang-cerdas/?utm_source=chatgpt.com. (Diakses pada 22 September 2025).

World Health Organization (WHO). (2015, Desember 1). WHO Estimates of the Global Burden of Foodborne Diseases: Foodborne Diseases Burden Epidemiology Reference Group 2007-2015. World Health Organization. https://www.who.int/publications/i/item/9789241565165. (Diakses pada 18 September 2025).

World Health Organization (WHO). (2024, Oktober 4). Food Safety. World Health Organization. https://www.who.int/news-room/fact-sheets/detail/food-safety. (Diakses pada 18 September 2025).